Wednesday, November 30, 2011

Mengenal dan Memahami Otak Serta Hal-Hal yang Dapat Merusaknya

Otak adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. 


Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.

Otak terbentuk dari dua jenis sel : glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang dikenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter. Neurotransmitter ini dikirim pada celah yang dikenal sebagai sinapsis.

Neuron otak mengandung dua jenis asam lemak PUFA (polyunsaturated fatty acids), yaitu asam arakidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat(DHA) yang terletak pada posisi sn2 dari molekul fosfogliserida dalam membrane sel neuron. PUFA dapat terlepas dari fosfogliserida oleh stimulasi fosfolipase PLA-2. Molekul AA yang terlepas akan diproses oleh enzim siklo oksigenase menjadi prostaglandin dan tromboksana, atau diproses oleh enzim 5-lipo oksigenase menjadi lipoksin. Baik AA maupun DHA dapat diproses oleh enzim lipo oksigenase guna membentuk senyawa turunan hidroksi dan leukotiena.

Otak juga merupakan penyalur energi terbesar bagi tubuh. Walapun ukuran otak hanya sebesar dua persen dari berat badan manusia, yangmana jika berat badan seseorang 60kg, maka berat otaknya sekitar 1.2 kg. tapi walaupun ukuranya yang kecil, seluruh kegiatan tubuh dikontrol oleh otak dan hampir 75% otak manusia terdiri dari air.

Pada umumnya hanya sekitar 10% fungsi otak yang difungsikan oleh manusia, dengan demikian seharusnya masih banyak potensi otak yang belum diolah oleh manusia. Apalagi kekuatan kompetensi otak adalah sekitar 1013 – 1016 operasi per detik.

Maka dari itu kita perlu menjaga otak, jika tidak penyakit-penyakit yang merusak otak pun bisa terjadi. Ada banyak hal yang dapat merusak otak, diantaranya dimulai dari hal-hal sepeleh seperti berikut ini.

 1.       Tidak Sarapan
 Mereka yang tidak sarapan akan memiliki kadar gula darah yang rendah. Hal ini akan memicu ketidakcukupan nutrisi pada otak, padahal otak butuh nutrisi yang cukup untuk tetap bisa berkerja. Akibat kurangnya suplai nutrisi terutama glukosa, akhirnya kemampuan otak akan cepat menurun.

 2.       Makan Berlebihan
Dengan makan yang berlebihan maka akan mengeraskan pembuluh darah di otak yang akhirnya dapat menurunkan kekuatan mental.

 3.       Merokok
Semua orang tahu bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan dan ada banyak dampak buruk yang dihasilkan bagi organ tubuh jika merokok. Khusus untuk otak, merokok bisa menyebabkan otak menyusut dan memicu penyakit pikun atau Alzheimer. Sel-sel saraf akan menyusut pada bagian hippocampus dan korteks depan yang berfungsi menyimpan ingatan

 4.       Konsumsi Gula Berlebih
Memang mengkonsumsi gula itu baik bagi otak, tetapi jika kita mengkonsumsi gula secara berlebihan maka akan mengganggu proses penyerapan protein dan nutrisi sehingga tubuh akan mengalami kekurangan gizi (malnutrisi) dan akhirnya mengganggu perkembangan otak.

 5.       Polusi Udara
Otak adalah organ yang mengonsumsi oksigen paling banyak diantara bagian tubuh lainnya. Menghirup udara yang penuh polusi akan mengurangi suplai oksigen ke otak dan akhirnya mengurangi efisiensi otak dalam berkerja.

 6.       Kurang Tidur
Tidur akan membuat otak beristirahan. Kekurangan tidur dalam jangka waktu lama sama saja dengan membunuh sel otak perlahan-lahan karena otak terus dipaksa untuk tetap berkerja padahal otak membutuhkan istirahat.

 7.       Menutup Kepala Saat Tidur
Tidur dengan kepala ditutup bantal misalnya, hal tersebut akan meningkatkan konsentrasi karbondioksida ke otak. Saat bernafas dengan kepala tertutup, karbondioksida hasil bernafas akan masuk kembali ke dalam tubuh dan hal itu sangat berbahaya.

 8.       Tetap Berkerja dalam Keadaan Sakit
Memaksakan diri untuk berkerja atau belajar dalam kondisi sakit sangat tidak baik untuk otak dan akan merusak sel-sel otak.

 9.       Jarang berbicara
Percakapan akan membantu seseorang untuk terus mengaktifkan sel-sel otaknya, apalagi percakapan yang berbau intelektual. Orang yang jarang berbicara akan membiarkan sel-sel otaknya mati perlahan-lahan karena tidak pernah mengaktifkannya.

10.   Jarang Menstimulasi Pikiran
Berfikir adalah cara paling baik untuk melatih otak. Kurang menstimulasi otak dengan berbagai hal akan menyebabkan otak menyusut. Sel-sel otak akan mati karena tidak ada sesuatu yang membuat otak berkembang.

Adapun penyakit yang disebabkan dari hal-hal tersebut adalah :
  1. Ketidak mampuan berkomunikasi (Asperger syndrome),
  2. Trauma atau kerusakan batang otak (traumatic brain injury),
  3. Keterbelakangan mental (Down syndrome),
  4. Epilepsy,
  5. Autisme,
  6. Gangguan kejiwaan (psychiatric disorders),
  7. Penyakit disorientasi otak (Alzheimer),
  8. Kelainan otak kronis yang mengganggu pergerakan (Parkinson),
  9. Kelumpuhan (Paralyses),
  10. Kerusakan atau kematian sebagian otak (Partial brain degenerative disorder).
Sedangkan untuk pengobatan yang biasa diterapkan untuk penyakit-penyakit otak seperti diatas adalah menggunakan obat-obatan dan terapi psikis. Tapi kini peneliti dan para ilmuwan sedang giat mengembangkan teknik pengobatan terapi gen dan stem cell yang diyakini dapat memperbaiki neuron atau bagian otak yang telah rusak atau mati.
Selain itu, pengembangan virus tertentu yang telah dimodifikasi secara molecular juga menjadi alternative baru yang sedang diuji peneliti. Virus yang telah dilemahkan ini kemudian diinjeksi ke pasien dan selanjutnya akan bermanfaat memperbaiki system saraf yang rusak.

Namun walaupun ada obatnya, alangkah baiknya jika menghindari penyakit tersebut dengan hidup yang teratur dan tidak melakukan hal-hal yang merusak otak.

Ingat “Hidup adalah Otak”.

Referensi : Wikipedia.

1 comments:

Post a Comment